“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK
KEUNGGULAN KOMPETITIF”
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Acep Fatchuroji Resita Amalia
Abdul Aris Budi
Setiawan Salfator Devando G. T
Basilius Bani Agawemu Siti Nurhasanah
Deta Arisma
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MUSAMUS MERAUKE
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun
penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah,
maka penyusun bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penyusun
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Sitem Informasi Manajemen Untuk
Keungulan Kompetitif” yang menurut penyusun dapat memberi manfaat bagi kita
semua yang membutuhkan.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut,
penyusun akan membahasnya didalam pembahasan nanti. Kiranya begitulah yang
dapat penyusun sampaikan ke hadapan pembaca. Oleh sebab itu, penyusun akan
selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun, guna
mempertimbangkan di masa-masa yang akan datang.
Merauke,
September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover Judul
Kata
Pengantar…………………………………………………………………...………..............….. i
Daftar Isi………………………………………………………………………………...….............…. ii
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang dan
Tujuan……………………………………………………….................…… iii
BAB II
Pembahasan
A. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA……………………………….........….........… 1
B. MENGELOLA SUMBER DAYA FISIK-MANAJEMEN RANTAI PEMASOK (SUPLLY CHAIN
MANAGEMENT)......................................................................................................... 3
C. KEUNGGULAN
KOMPETITIF............................................................................................. 4
D. TANTANGAN DARI PESAING PESAING
GLOBAL........................................................ 9
E. TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL........ 11
F. MANAJEMEN
PENGETAHUAN.......................................................................................... 12
G. PERENCANAAN
STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI................... 16
BAB II
Penutup
Kesimpulan dan Saran
Datar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang :
Perkembangan informasi teknologi secara terus-menerus
mengubah dunia bisnis. Perusahaan tradisional mampu menciptakan produk dan jasa
yang baru, mengembangkan model bisnis yang lama untuk dijadikan sebagai model
bisnis yang baru. Manajemen teknologi informasi perusahaan juga telah berubah
dengan menggunakan jaringan digital yang berkecepatan tinggi. Dengan
pertumbuhan sistem informasi yang begitu cepat seorang manajer bisa bekerja
dengan menggunakan akses on-line yang bisa digunakan lebih cepat untuk
mengetahui perkembangan informasi perusahaan.
Sebagai calon manajer perusahaan
kita perlu mengetahui perkembangan informasi teknologi tersebut dengan baik dan
benar. Dengan mengetahui hal tersebut seorang manajer bisa mengetahui hubungan
antara organisasi perusahaan, sistem informasi, dan strategi bisnis.Dan sebagai
seorang manajer juga perlu mendesain, membangun, dan menjalankan sistem
informasi. Oleh karena itu disini kita akan sedikit mengulas mengenai Sistem
Informasi, Organisasi, dan Strategi serta mengenai Keunggulan Kompetetif.
TUJUAN :
Tujuan
pembuatan makalah ini selain melengkapi tugas yang diberikan adalah untuk
memberi pemahaman, agar kita semua dapat lebih memahami akan :
1. Dimensi-dimensi
keunggulan kompetitif
2. Model
delapan unsur lingkungan
3. Konsep-konsep
rantai nilai
4. Perencanaan
strategis untuk sumber daya informasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
v Pengertian
Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang
didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya
melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.
Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor
produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi
umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang
tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll.
Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.
Sistem fisik
perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana dia berhadapan dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan pengembangan sumber
daya yang diubah kembali ke lingkungan.
Model sistem
umum sebuah perusahaan membuat kita dapat dengan lebih mudah melihat arti
penting lingkungan bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan
tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang memenuhi
kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak akan
berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya.
Lingkungan
dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Sebuah bank memiliki
lingkungan yang berbeda dari sebuah toko alat-alat olahraga atau toko-toko yang
lainnya. Meskipun begitu, kita dapat mengidentifikasi delapan unsur utama yang
terdapat di dalam lingkungan seluruh perusahaan.
v Delapan Unsur Lingkungan
Delapan
unsur lingkungan itu antara lain:
1) Pemasuk (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa,
orang, dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan
jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada pelanggan (customer) perusahaan.
2) Pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya
membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus
menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan
bisnis.
3) Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi dari para pekerja
terampil maupun tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
4) Komunitas keuangan (financial
community)
terdiri atas industri-industri seperti bank dan institusi pemberi pinjaman
lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang tersedia bagi perusahaan.
5) Pemegang saham dan pemilik (stockholders
dan owners) adalah
orang-orang yang menginvestasikan uang kedalam perusahaan mereka adalah pemilik
perusahaan yang sebenarnya.
6) Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang
bersaing dengan perusahaan didalam pasar.
7) Pemerintah (government), baik itu ditingkat nasional,
provinsi, maupun lokal, akan memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian,
informasi, dan dana.
8) Komunitas global (global
community)
adalah wilayah geografis dimana perusahaan menjalankan operasinya.
v Aliran
Sumber Daya Lingkungan
Perusahaan terhubung dengan
unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa
sumber daya mengalir lebih sering daripada sumber daya yang lain. Aliran-aliran
yang umum terjadi meliputi aliran informasi dari pelanggan, aliran bahan baku
kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari
pemasok. Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah
(seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian
barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak”
oleh perusahaan lain.
Tidak semua aliran sumber daya
terjadi di antara perusahaan dan seluruh unsur lingkungannya. Sebagai contoh,
mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada pemegang saham, dan uang
seharusnya tidak mengalir kepada pesaing. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan
perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha
menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.
B.
MENGELOLA SUMBER DAYA FISIK-MANAJEMEN RANTAI PEMASOK (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT)
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai,
bahan baku, mesin, dan uang. Pegawai diperkerjakan oleh perusahaan, diubah ke
tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada
akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk
input mentah dan di ubah menjadi barang jadi. Uang memasuki perusahaan dalam
bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu di
ubah menjadi pembayaran terhadap pemasok.
Jalur
yang memfasilitasi sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (suplly chain). Aliran sumber daya
melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut
terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efsien ; proses ini disebut sebagai
manajemen rantai pasokan (suplly chain
management). Manajemen rantai pasoka terdiri atasa aktivitas-aktivitas
berikut ini :
a) Meramalkan permintaan pelanggan
b) Membuat jadwal produksi
c) Menyiapkan jaringan transportasi
d) Memesan persediaan pengganti dari
para pemasok
e) Menerima persediaan dari pemasok
f) Mengelola persediaan-bahan mentah,
barang dalam proses, dan barang jadi.
g) Melakukan produksi.
h) Melakukan transportasi sumber daya
kepada pelanggan.
i)
Melacak
aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
Sistem informasi perusahaan dapat digunakan dalam
melaksanakan tiap-tiap aktivitas di atas.
v Manajemen
Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari
system perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise
resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat penting dalam
operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk
lain) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi
aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat
menjadi sangat tinggi, dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan
ingin membeli peranti lunak ERP.
Ketika salah satu anggota dari suatu rantai pasokan
memiliki kekuatan yang jauh lenih besar di atas anggota yang lain, misalnya
yang dimiliki oleh pengecer besar seperti Wal-Mart terhadap para pemasoknya,
maka enaggota yang lebih kuat akan dapat memberikan tekanan pada anggota yang
lain untuk menggunakan peranti lunak ERP yang sama. Dalam hal ini, perpindahan
data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua
anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah
yang biasanya akan menerima keuntungan terbesar.
C.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk
dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan
di atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan
produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan
kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari
segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa
sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui
penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage)
di dalam pasar.
v Rantai Nilai
Porter
Profesor
Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya
memberikan panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan
keunggulan di atas para pesaingnya.
Porter yakin
bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu
rantai nilai (value chain). Margin
adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya,
seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah
tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan
menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai
aktifitas nilai (value aktivities).
Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung. Aktifitas
nilai utama ditunjukan pada lapisan bagian bawah dan meliputi logistik input
yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan
yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan
barang kepada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang
menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama
ini mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
Aktifitas
nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian atas dan mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh
aktivitas utama. Selain itu, tigas aktivitas akan memengaruhi aktifitas utama
secara terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi. Yaitu manajemen sumber daya
manusia, pengembang teknologi, dan pengadaan atau pembelian. Masing-masing
aktivitas nilai, baik utama mapun pendukung, akan mengandung tiga unsur penting
: input yang dibeli, sumber daya manusia, dan teknologi. Setiap aktivitas juga
akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis informasi
di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian
komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang
dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para
eksekutif perusahaan.
v Memperluas
Ruang Lingkup Rantai Nilai
Manajemen
harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan mengaitkan
rantai nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt
menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system – IOS). Perusahaan-perusahaan yang
berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit
tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat
dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya
kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan sistem yang membuat
sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Salah satu contoh adalah
kesepakatan just in time( JIT) dengan
pemasok untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam
sebelum digunakan di dalam proses produksi. JIT akan membantu meminimalkan
biaya penyimpanan bahan baku. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya
dengan dengan rantai nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga
menciptakan suatu sistem nilai (value
system). Salah satu contoh adalah sebuah maskapai penerbangan yang
memungkinkan agen-agen perjalanan sekaligus pelanggan-pelanggan individu
mengakses sistem pemesanan terkomputerisasi maskapai penerbangan tersebut untuk
melakukan pemesanan penerbangan.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan
juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota
distribusinya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan produsen farmasi dapat
melampirkan label harga pengecer kepada produk-produknya sebelum pengiriman,
sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan pengecer nantinya. Ketika
pembeli adalah pelanggan individual,
mereka dapat menggunakan computer mereka untuk masuk ke dalam situs Web
perusahaan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pembelian.
Karena setiap aktivitas nilai
mencakup komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah
perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keunggulan kompetitif.
v Dimensi -
dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan
kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategi,
taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis, sitem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah
sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat
kendali manajemen (menengah) manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai
bagaimana rencana strategis adakan di implementasikan, sehingga menciptakan
sautu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah),
manajer dapt menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data
dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga
mencapai keunggulan operasional.
v Keunggulan
Strategis (strategic advantage)
Keunggulan
strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk
operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu
keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar
(seperti alat penghubung browser Web)
guna kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya. Basis
data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Strategi ini
dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara secara
fundamental. Pertama, akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui
peranti lunak komputer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut
akan menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar
untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses
laporan juga kan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi membutuhkan
akses langsung ke sumber daya computer perusahaan, setiap sambungan ke internet
akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses
laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini. Dalam semangat yang
sama, para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan
memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi
perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan
perusahaan.
Keamanan
juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi
secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan
akses web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin
besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun
tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu
strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
v Keunggulan
Taktis
Sebuah
perusahaan mendapatkan keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut
mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya.
Dalam contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada
pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan
pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Asumsikan
bahwa seorang pelanggan ingin membeli kertas computer senilai $150 dari
perusahaan anda. Pembelian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan sistem
informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan
total niali $800 sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5
persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian yang dilakukan
pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada sedikit
dibawah jumlah yang akan memicu diberikannya potongan harga.
Sistem
informasi mencatat bahwa pembeli tersebut sedikit berada di bawah jumlah pemicu
potongan harga, ia akan dapat membantu perusahaan mendapatkan keunggulan taktis
dalam beberapa hal. Pertama, pelanggan melihat potongan harga 5 persen sebagai
alasan untuk terus membeli produk dari perusahaan. Kedua, sistem informasi
dapat menyarankan produk mana yang
mungkin ingin dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong
kesetiaan pelanggan, namun juga dapat menngkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan
strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu
sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
namun juga akan meningkatkan profitabilitas.
v Keunggulan
Operasional
Keunggulan
operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses
sehari hari. Disinilah sIstem informasi akan berinteraksi secara dengan proses.
Suatu situs
Web yang mengingat pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-transaksi
masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering
memiliki cookies, file-file kecil
berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan
nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga
bagi pelanggan, dan juga memberikan keuntungan langsung kepada perusahaan.
Benar jika dikatakan bahwa para pelanggan yang menggunakan web untuk
menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang
juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat
minor saja.
Data yang
dimasukan pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak
dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi
kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan
seterusnya) dapat di ambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan
memiliki kemungkinan keakurasian yang lebih besar lagi. Perhitungkan pula rasa
memiiki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat,
pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional,
akses web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan
dengan pelanggan.
Tiga tingkat
keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang
terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
D.
TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah sebuah perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan terdiri atas
perusahaan induk dan sekelonpok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak
perusahaan tersebut dapat tersebar secara goegrafis, dan masing masing dapat
memiliki sasaran, kebijakan, dan prosedurnya sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing
pesaing global hanya untuk organisasi-organisasi lain saja, kalangan
professional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan
yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai
pesaing. Semakin banyak perusahaan AS mengontrakan sebagian operasi mereka ke
luar negeri. India sebelumnya merupakan tujuan utama, tetapi Cina, Irlandia,
Skotandia, Rusia dan negara-negara lain di Eropa Timur dan Asia Tenggara kini
memainkan peranan yang semakin besar. Cina bahkan menjadi pemain yang sangat
besar. Bahkan pada kenyataannya, beberapa perusahaan outsourcing India ternyata mengontrakkan pekerjaan mereka ke Cina.
Alasan utana melakukan outsource adalah ekonomi. Biaya buruh Cina berkisar 25 persen dari
biaya buruh AS. Namun, outsourcing
juga memiliki kelemahan sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi outsourcing TI adalah perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat
perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan
mengakuisisi perusahaan outsourcing asing.
v Kebutuhan
Khusus Untuk Pemrosesah Informasi di Perusahaan Multinasional
Meskipun
semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi,
kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan
multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk
meminimalkan ketidakpastian yang tertadap dalam lingkungannya. Dalam konteks
ini, ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan
untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh
organisasi”. Kebanyakan eksekutif MNC menyadari bahwa mereka akan dapat
mengatasi pengaruh lingkungan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
v Kebutuhan
Khusus Untuk Koordinasi di perusahaan Multinasional
Koordinasi adalah kunci untuk
mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan yang tidak
mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia dan
mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat
meraih kesuksesan dalam perekonomian Internasional. Kabar buruk bagi para
eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi MNC dibandingkan
sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya.
Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh
MNC sangat luas terdistribusi.
Sumber daya informasi yang tersebar
peranti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan
dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan. Kabar
baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan
komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah.
v Keuntungan
Koordinasi
Banyak keuntungan yang diperoleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam
berkoordinasi. Keuntungan koordinasi tersebut antara lain :
a) Fleksibilitas
dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar
b) Kemampuan
untuk merespons perubahaan yang terjadi di satu Negara pada sutu Negara lain
atau suatu wilayah dalam satu Negara lain
c) Kemampuan
untuk berbagai menyamai kebutuhan pasar di seluruh Indonesia
d) Kemampuan
untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai Negara
e) Mengurangi
biaya operasi secara keseluruhan
f) Peningkatan
efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
g) Kemampuan
untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan juga bagaimana
produk diproduksi dan didistribusi
E.
TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Pengembangan semua jenis system informasi dapat
menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem dibuat mencakup batas internasional,
para pengembangan harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem
informasi global (global informasi system
– GIS) diberikan untuk suatu system informasi yang terdiri atas beberapa
jaringan yang melintasi batas Negara. Berikut adalah beberapa kendala yang
harus diatasi oleh pengembangan GIS :
v
Kendala
kendala politis
Pemerintah nasional di suatu negara
dimana anak perusahaan berada dapat menerapkan beragam pembatasan yang
menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan anak
perusahaan tersebut kedalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang
terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon
biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dah bukannya perusahaan
swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
v
Rintangan
budaya dan komunikasi
Antarmuka (interface), GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa
yang berbeda-beda. Kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang
diketikan kedalam field. Selain itu,
masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format
yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk
membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi
global ke dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat
mempengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat tertentu,
penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan
keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda
tingkat social.
Pada
rintangan budaya dan komunikasi terjadi 3 pembatasan,yakni :
-
Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras
-
Pembatasan Pemrosesan Data
-
Pembetasan Komunikasi Data
v Masalah Masalah Teknologi
Di beberapa negara, sumber listrik
yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya
terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat
mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga
buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara yang
tidak memperhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti
lunak bajakan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di
beberapa negara tertentu.
v Kurangnya Dukungan Dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan
sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka dapat
menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka
memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang
tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan
profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka
anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri
juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat
menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai nformasi baru yang menghimpun
data operasional kepada perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di
atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba mntuk mengembangkan GIS. Meskipun
menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal yang mustahil untuk
dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang
terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya
informasi.
F.
MANAJEMEN PENGETAHUAN
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas :
-
Peranti keras Komputer
-
Peranti lunak Komputer
-
Spesialis Informasi
-
Pengguna
-
Fasilitas
-
Database
-
Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih
hasil yang diinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan
manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah
dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer
kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi
dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat
dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang informasi yang telah melewati
masa manfaatnya dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas
ini mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus
informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
v Dimensi Informasi
Ketika
pengembangan sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output
yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan ini akan dapat
menambah nilai dari informasi tersebut.
·
Relevansi. Informasi memiliki relevansi jika
informasi tersebut behubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna
seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu
sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan
pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai
“informasi”.
·
Akurasi. Idealnya, seluruh informasi
seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem
akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para
pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari
100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian,
penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen.
Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan
laporan-laporan statistic, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data
yang dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.
·
Ketepatan waktu. Informasi hendaknya tersedia untuk
pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilang
peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang
menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah
terjadi di masaa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil
tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
·
Kelengkapan. Para pengguna sehaknya dapat
memperoleh infomasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah
tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan
pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi (information overload) menunjukkan bahwa
memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna
hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan
lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area
dimana keputusan akan diambil.
v Sifat Manajemen Pengetahuan Yang
Berubah-ubah
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada
sistem pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat
catatan persediaan, menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa.
Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di
“tingkar rendah”. Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan
pengetahuan yang terdapat didalam suatu organisasi, dan organisasi harus
mengelola pengetahuan tersebut.
·
Sistem
Informasi Warisan
Mereka
yang mengelola dan mengendalikan informasi didalam sebuah perusahaan modern
harus menyadari keterbatasan dari teknologi-teknologi lampau. Sistem informasi
awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai secara
parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan (legacy systems). Meskipun data yang
dikumpulkan oleh sistem warisan terutama memproduksi informasi historis,
informasi tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan
data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi baru. Teks
dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor ke dalam
basis data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang
lama diperbarui menjadi nilai-nilai baru. Sebagai contoh, nomor-nomor produk
yang sudah tidak terpakai dapat diganti dengan nomor-nomor yang berlaku saat
ini. Langkah-langkah lainnya mungkin perlu untuk dilakukan untuk menggabungkan
data teks dan numerik ke dalam basis
data sekarang. Perusahaan mengambil keputusan mengenai jumlah data
warisan yang akan diambil berdasarkan perkiraan mereka atas tambahan keuntungan
yang dapat direalisasikan dari data warisan.
Satu
masalah dalam mengubah data warisan adalah bahwa data seperti ini bisa jadi
tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data warisan dapat hanya tersedia
dalam bentuk cetakan kertas. Data seperti ini masih tetap dapat diambil sebagai
gambar.
·
Manajemen
Gambar
Foto-foto
digital dari cetakan dapat disimpan sebaga file-file komputer yang dapat
dijadikan referensi oleh sistem informasi perusahaan saat ini. Terdapat peranti
lunak komputer khusus yang akan menerjemahkan gambar data teks dan numerik
menjadi sebuah file pegolahan kata. Tingkat akurasi terjemahan sistem peranti
lunak ini tergantung pada beberapa faktor, namun biasanya berada di kisaran
antara 80 hingga 95 persen. Perusahaan harus memutuskan apakah beban untuk
mencapai tingkat akurasi 100 persen akan melebihi manfaatnya. Mencapai tingkat
akurasi 100 persen akan melibatkan penggunaan pegawai untuk membaca dan
meverifikasi hasil terjemahan yang dibuat oleh peranti lunak.
Peranan
gambar telah meluas dengan munculnya situs-situs web. Situs web yang efektif
akan sangat visual, foto logo perusahaan, produk, karyawan, dan gambar-gambar
lain akan dapat membantu pengguna menavigasi situs web tersebut. Manajemen
gambar akan meningkat seiring dengan berkembangnya jumlah gambar, gambar-gambar
membutuhkan ruang penyimpanan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
data teks dan numerik. Perusahaan mungkin akan membutuhkan format gambar yang
konsisten sehingga seluruh aplikasi di dalam perusahaan tersebut dapat
memanfaatkan gambar-gambar yang ada.
Seluruh
aktivitas manajemen pengetahuan sebuah perusahaan di atas dapat dilaksanakan
didalam ruang lingkup suatu rencana strategis yang dirancang secara khusus
untuk sumber daya informasi.
G.
PERENCANAAN
STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI
Perusahaan-perusahaan
pertama yang menggunakan komputer menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber
daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para professional
informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (Information Service-IS), dikelola oleh
seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang
diterima dewasa ini adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis
utama dan memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior,
seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan
penting bagi perusahaan.
v Perencanaan Strategis Bagi
Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para
eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan
bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada
tingkat yang paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden dan wakil
presiden bidang-bidag bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana
bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan
memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan
yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk
mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif
pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran
perusahaan akan tercapai.
v Rencana Strategis Untuk Area-Area
Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya
memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan
bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya
sendiri. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan
mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perecanaan strategis area
bisnis adalah untuk setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari
area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan
bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.
v Pendekatan
SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic Planning for Information Resources-SPIR)
Adalah
pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan
perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan
diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan
dukungan sistem di masa mendatang.
v Contoh
Rencana Strategis Sumber Daya Informasi
Rencana strategis sumber daya
informasi (Strategic Plan for Information
Resources-SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis
dengan menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :
a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi
teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas
terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan
kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan
profesional sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu
mencapai tujuan-tujuan korporat.
b) Sasaran Teknologi Informasi
Misi
teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut
ini :
1) Membangun suatu keunggulan
kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.
2) Mengembangkan sistem informasi yang
memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra
lingkungan bisnis.
3) Tetap mengikuti perkembangan
teknologi informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan kami.
4) Mempertahankan stabilitas
operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya informasi yang ada, orang,
data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.
5) Menjaga kesinambungan program
pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk meraih penggunaan seluruh sumber
daya informasi secara efisien dan efektif.
c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi
Layanan
teknologi informasi terdiri atas :
1) Layanan Administratif
- Tinjauan anggaran dan fiskal.
- Sumber daya manusia.
- Pelaporan manajemen.
- Hubungan pemegang saham.
2) Layanan Teknis
- Perencanaan strategis dan
implementasi.
- Perencanaan kapasitas.
- Rancangan jaringan, pemeliharaan,
penanganan masalah, dan administrasi.
- Instalasi server.
- Perencanaan kontinjensi dan backup.
d) Layanan Teknologi
- Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan
dan layanan panggilan manajemen.
- Pendidikan dan pelatihan pengguna.
- Layanan manajemen basis data.
- Layanan manajemen dokumen.
- Pengembangan dan dukungan sistem.
- Akses World Wide Web.
- Grafik komputer.
- Penyelesaian masalah, peningkatan,
dan penggantian peranti keras.
- Antivirus dan layanan firewall.
- Administrasi dan pemeliharaan
sistem.
- Audit sistem.
e) Rencana Kerja Teknologi Informasi
Telah
diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka
waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan
terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal
berikut ini :
- Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.
- Orang-orang atau organisasi yang
bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan.
- Jumlah perkiraan waktu untuk setiap
pekerjaan.
Semua proyek akan dikelola dengan
menggunakan bagan Gantt dan diagram jaringan. Semua proyek dengan pengecualian
untuk sistem RFP berbasis pengetahuan akan diselesaikan dengan menggunakan
sumber daya internal TI. Sistem RFP akan dirancang dan diimplementasikana oleh
konsultan. Proyek dan perkiraan bulan, orang akan meliputi hal-hal sebagai
berikut. Orang pertama yang dicantumkan adalah manajer proyek. Tambahan orang
adalah personel pendukung.
Proyek
|
Manajer
Proyek
|
Perkiraan
Bulan-Orang
|
1. Meningkatkan dari Windows 95
menjadi Windows XP
|
Carolyn
Wright
|
0,2
|
2. Mengganti sistem e-mail GroupWise
dengan integrasi antara Digital Dashboard Microsoft dan sistem manajemen hubungan korporat |
Danny Cho
Carolyn Wright |
3,0
|
3. Mengimplementasikan Outlook
Telephony Interface, yang memungkinkan penarikan e-mail dari semua jenis
telepon Touch Tone dengan menghubungi satu nomor bebas pulsa
|
Danny Cho
Carolyn Wright |
2,5
|
4. Melakukan komparasi benchmark Java
antara layanan Oracle9i Application Server, IBM WebSphere, dan BEA WebLogic.
|
Danny Cho
Carolyn Wright |
2,0
|
5. Menjalankan intranet berbasis
departemen untuk layanan perpustakaan dan informasi serta layanan sumber daya
manusia berbasis Web
|
Robin Bridsong
Carolyn Wright |
4,0
|
6. Mengimplementasikan sistem
informasi sumber daya manusia berbasis Web
|
Robin Birdsong
Carolyn Wright |
18,0
|
7. Mengimplementasikan sistem
berbasis pengetahuan untuk mengetahui kebutuhan personel, fasilitas produksi,
dan bahan baku sebagai respons atas RFP
|
96,0
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Teknologi
informasi menyediakan alat bantu bagi para manager untuk menelesaikan baik
peran baru maupun peran tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan
teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis,
perusahaan dan level industry merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer.
Teknologi pada
zaman sekarang ini dapat mendorong kearah efisiensi dan perubahan utama organisasidan
mengurangi biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan
kompetitif.
Teknologi
informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan
informasi yang dapat meningkatkankekayaan serta mempertahankan hidup
organisasi.
Saran :
Semoga isi dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
dan dapat mempelajari dan melakukannya dalam kehidupan sehari- hari agar kita
dapat membuat, mengelola atau bahkan menerapkan sistem informasi yang semakin
berkembang di masa sekarang ini.
DAFTAR
PUSTAKA
McLeod, Jr., Raymond., Schell, George P.2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10.
Salemba Empat : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar