Blogger Widgets

Minggu, 11 Oktober 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF”



NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Acep Fatchuroji                         Resita Amalia
Abdul Aris Budi Setiawan        Salfator Devando G. T
Basilius Bani Agawemu            Siti Nurhasanah
Deta Arisma




PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MUSAMUS MERAUKE


KATA PENGANTAR

                 Segala puji dan syukur penyusun penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah, maka penyusun bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
                 Berikut ini penyusun mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Sitem Informasi Manajemen Untuk Keungulan Kompetitif” yang menurut penyusun dapat memberi manfaat bagi kita semua yang membutuhkan.
                 Untuk mengetahuinya lebih lanjut, penyusun akan membahasnya didalam pembahasan nanti. Kiranya begitulah yang dapat penyusun sampaikan ke hadapan pembaca. Oleh sebab itu, penyusun akan selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun, guna mempertimbangkan di masa-masa yang akan datang.









Merauke, September 2015
                                                                                                                            
                                                                                                                             Penyusun









DAFTAR ISI

Cover Judul
Kata Pengantar…………………………………………………………………...………..............…..       i
Daftar Isi………………………………………………………………………………...….............….        ii
BAB I Pendahuluan
     Latar Belakang dan Tujuan……………………………………………………….................……       iii
BAB II Pembahasan
A.     PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA……………………………….........….........…       1
B.     MENGELOLA SUMBER DAYA FISIK-MANAJEMEN RANTAI PEMASOK (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).........................................................................................................    3
C.     KEUNGGULAN KOMPETITIF.............................................................................................   4
D.     TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL........................................................     9
E.     TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL........        11
F.      MANAJEMEN PENGETAHUAN..........................................................................................   12
G.    PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI...................           16
BAB II Penutup
     Kesimpulan dan Saran
     Datar Pustaka







BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang  :
            Perkembangan informasi teknologi secara terus-menerus mengubah dunia bisnis. Perusahaan tradisional mampu menciptakan produk dan jasa yang baru, mengembangkan model bisnis yang lama untuk dijadikan sebagai model bisnis yang baru. Manajemen teknologi informasi perusahaan juga telah berubah dengan menggunakan jaringan digital yang berkecepatan tinggi. Dengan pertumbuhan sistem informasi yang begitu cepat seorang manajer bisa bekerja dengan menggunakan akses on-line yang bisa digunakan lebih cepat untuk mengetahui perkembangan informasi perusahaan.
            Sebagai calon manajer perusahaan kita perlu mengetahui perkembangan informasi teknologi tersebut dengan baik dan benar. Dengan mengetahui hal tersebut seorang manajer bisa mengetahui hubungan antara organisasi perusahaan, sistem informasi, dan strategi bisnis.Dan sebagai seorang manajer juga perlu mendesain, membangun, dan menjalankan sistem informasi. Oleh karena itu disini kita akan sedikit mengulas mengenai Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi serta mengenai Keunggulan Kompetetif.


TUJUAN            :
      Tujuan pembuatan makalah ini selain melengkapi tugas yang diberikan adalah untuk memberi pemahaman, agar kita semua dapat lebih memahami akan :
1.      Dimensi-dimensi keunggulan kompetitif
2.      Model delapan unsur lingkungan
3.      Konsep-konsep rantai nilai
4.      Perencanaan strategis untuk sumber daya informasi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
v  Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.
Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana dia berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan pengembangan sumber daya yang diubah kembali ke lingkungan.
Model sistem umum sebuah perusahaan membuat kita dapat dengan lebih mudah melihat arti penting lingkungan bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak akan berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Sebuah bank memiliki lingkungan yang berbeda dari sebuah toko alat-alat olahraga atau toko-toko yang lainnya. Meskipun begitu, kita dapat mengidentifikasi delapan unsur utama yang terdapat di dalam lingkungan seluruh perusahaan.

v  Delapan Unsur Lingkungan
Delapan unsur lingkungan itu antara lain:
1)      Pemasuk (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa, orang, dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada pelanggan (customer) perusahaan.
2)      Pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
3)      Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
4)      Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas industri-industri seperti bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang tersedia bagi perusahaan.
5)      Pemegang saham dan pemilik (stockholders dan owners) adalah orang-orang yang menginvestasikan uang kedalam perusahaan mereka adalah pemilik perusahaan yang sebenarnya.
6)      Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan didalam pasar.
7)      Pemerintah (government), baik itu ditingkat nasional, provinsi, maupun lokal, akan memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian, informasi, dan dana.
8)      Komunitas global (global community) adalah wilayah geografis dimana perusahaan menjalankan operasinya.

v  Aliran Sumber Daya Lingkungan
Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih sering daripada sumber daya yang lain. Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain.
Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan dan seluruh unsur lingkungannya. Sebagai contoh, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada pemegang saham, dan uang seharusnya tidak mengalir kepada pesaing. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.
B.     MENGELOLA SUMBER DAYA FISIK-MANAJEMEN RANTAI PEMASOK (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT)
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang. Pegawai diperkerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan di ubah menjadi barang jadi. Uang memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu di ubah menjadi pembayaran terhadap pemasok.
Jalur yang memfasilitasi sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (suplly chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efsien ; proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (suplly chain management). Manajemen rantai pasoka terdiri atasa aktivitas-aktivitas berikut ini :
a)      Meramalkan permintaan pelanggan
b)      Membuat jadwal produksi
c)      Menyiapkan jaringan transportasi
d)     Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
e)      Menerima persediaan dari pemasok
f)       Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
g)      Melakukan produksi.
h)      Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
i)        Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
Sistem informasi perusahaan dapat digunakan dalam melaksanakan tiap-tiap aktivitas di atas.

v  Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari system perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat penting dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk lain) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP.
Ketika salah satu anggota dari suatu rantai pasokan memiliki kekuatan yang jauh lenih besar di atas anggota yang lain, misalnya yang dimiliki oleh pengecer besar seperti Wal-Mart terhadap para pemasoknya, maka enaggota yang lebih kuat akan dapat memberikan tekanan pada anggota yang lain untuk menggunakan peranti lunak ERP yang sama. Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya akan menerima keuntungan terbesar.

C.    KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.

v  Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topik keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai (value aktivities). Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung. Aktifitas nilai utama ditunjukan pada lapisan bagian bawah dan meliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
Aktifitas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian atas dan mencakup infrastruktur perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain itu, tigas aktivitas akan memengaruhi aktifitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi. Yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembang teknologi, dan pengadaan atau pembelian. Masing-masing aktivitas nilai, baik utama mapun pendukung, akan mengandung tiga unsur penting : input yang dibeli, sumber daya manusia, dan teknologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.

v  Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system – IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just in time( JIT) dengan pemasok untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di dalam proses produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan dengan rantai nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan suatu sistem nilai (value system). Salah satu contoh adalah sebuah maskapai penerbangan yang memungkinkan agen-agen perjalanan sekaligus pelanggan-pelanggan individu mengakses sistem pemesanan terkomputerisasi maskapai penerbangan tersebut untuk melakukan pemesanan penerbangan.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga pengecer kepada produk-produknya sebelum pengiriman, sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan pengecer nantinya. Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan computer mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pembelian.
Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keunggulan kompetitif.

v  Dimensi - dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategi, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis, sitem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah) manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis adakan di implementasikan, sehingga menciptakan sautu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapt menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

v  Keunggulan Strategis (strategic advantage)
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser Web) guna kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya. Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara secara fundamental. Pertama, akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak komputer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga kan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi membutuhkan akses langsung ke sumber daya computer perusahaan, setiap sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini. Dalam semangat yang sama, para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
v  Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Dalam contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Asumsikan bahwa seorang pelanggan ingin membeli kertas computer senilai $150 dari perusahaan anda. Pembelian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan sistem informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan total niali $800 sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5 persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian yang dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikannya potongan harga.
Sistem informasi mencatat bahwa pembeli tersebut sedikit berada di bawah jumlah pemicu potongan harga, ia akan dapat membantu perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal. Pertama, pelanggan melihat potongan harga 5 persen sebagai alasan untuk terus membeli produk dari perusahaan. Kedua, sistem informasi dapat menyarankan  produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat menngkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan meningkatkan profitabilitas.

v  Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari hari. Disinilah sIstem informasi akan berinteraksi secara dengan proses.
Suatu situs Web yang mengingat pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna.  Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, dan juga memberikan keuntungan langsung kepada perusahaan. Benar jika dikatakan bahwa para pelanggan yang menggunakan web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukan pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat di ambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki kemungkinan keakurasian yang lebih besar lagi. Perhitungkan pula rasa memiiki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

D.    TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah sebuah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan terdiri atas perusahaan induk dan sekelonpok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara goegrafis, dan masing masing dapat memiliki sasaran, kebijakan, dan prosedurnya sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing pesaing global hanya untuk organisasi-organisasi lain saja, kalangan professional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing. Semakin banyak perusahaan AS mengontrakan sebagian operasi mereka ke luar negeri. India sebelumnya merupakan tujuan utama, tetapi Cina, Irlandia, Skotandia, Rusia dan negara-negara lain di Eropa Timur dan Asia Tenggara kini memainkan peranan yang semakin besar. Cina bahkan menjadi pemain yang sangat besar. Bahkan pada kenyataannya, beberapa perusahaan outsourcing India ternyata mengontrakkan pekerjaan mereka ke Cina.
Alasan utana melakukan outsource adalah ekonomi. Biaya buruh Cina berkisar 25 persen dari biaya buruh AS. Namun, outsourcing juga memiliki kelemahan sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi outsourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcing asing.


v  Kebutuhan Khusus Untuk Pemrosesah Informasi di Perusahaan Multinasional
Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi, kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk meminimalkan ketidakpastian yang tertadap dalam lingkungannya. Dalam konteks ini, ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Kebanyakan eksekutif MNC menyadari bahwa mereka akan dapat mengatasi pengaruh lingkungan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

v  Kebutuhan Khusus Untuk Koordinasi di perusahaan Multinasional
Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian Internasional. Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat luas terdistribusi.
Sumber daya informasi yang tersebar peranti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan. Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah.

v  Keuntungan Koordinasi
Banyak keuntungan yang diperoleh MNC adalah karena memiliki kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam berkoordinasi. Keuntungan koordinasi tersebut antara lain :
a)      Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar
b)      Kemampuan untuk merespons perubahaan yang terjadi di satu Negara pada sutu Negara lain atau suatu wilayah dalam satu Negara lain
c)      Kemampuan untuk berbagai menyamai kebutuhan pasar di seluruh Indonesia
d)     Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai Negara
e)      Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
f)       Peningkatan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
g)      Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusi

E.     TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Pengembangan semua jenis system informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem dibuat mencakup batas internasional, para pengembangan harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global informasi system – GIS) diberikan untuk suatu system informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas Negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembangan GIS :
v  Kendala kendala politis
Pemerintah nasional di suatu negara dimana anak perusahaan berada dapat menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut kedalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dah bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
v  Rintangan budaya dan komunikasi
Antarmuka (interface), GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikan kedalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat mempengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat social.
Pada rintangan budaya dan komunikasi terjadi 3 pembatasan,yakni :
-           Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras
-           Pembatasan Pemrosesan Data
-           Pembetasan Komunikasi Data

v  Masalah Masalah Teknologi
Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara yang tidak memperhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak bajakan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.

v  Kurangnya Dukungan Dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai nformasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba mntuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

F.     MANAJEMEN PENGETAHUAN
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas :
-           Peranti keras Komputer
-           Peranti lunak Komputer
-           Spesialis Informasi
-           Pengguna
-           Fasilitas
-           Database
-           Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang diinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang informasi yang telah melewati masa manfaatnya dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).

v  Dimensi Informasi
Ketika pengembangan sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.
·         Relevansi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut behubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
·         Akurasi. Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistic, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.
·         Ketepatan waktu. Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilang peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di masaa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
·         Kelengkapan. Para pengguna sehaknya dapat memperoleh infomasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi (information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.

v  Sifat Manajemen Pengetahuan Yang Berubah-ubah
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkar rendah”. Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat didalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

·         Sistem Informasi Warisan
Mereka yang mengelola dan mengendalikan informasi didalam sebuah perusahaan modern harus menyadari keterbatasan dari teknologi-teknologi lampau. Sistem informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan (legacy systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama memproduksi informasi historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi baru. Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor ke dalam basis data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang lama diperbarui menjadi nilai-nilai baru. Sebagai contoh, nomor-nomor produk yang sudah tidak terpakai dapat diganti dengan nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin perlu untuk dilakukan untuk menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis  data sekarang. Perusahaan mengambil keputusan mengenai jumlah data warisan yang akan diambil berdasarkan perkiraan mereka atas tambahan keuntungan yang dapat direalisasikan dari data warisan.
Satu masalah dalam mengubah data warisan adalah bahwa data seperti ini bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data warisan dapat hanya tersedia dalam bentuk cetakan kertas. Data seperti ini masih tetap dapat diambil sebagai gambar.

·         Manajemen Gambar
Foto-foto digital dari cetakan dapat disimpan sebaga file-file komputer yang dapat dijadikan referensi oleh sistem informasi perusahaan saat ini. Terdapat peranti lunak komputer khusus yang akan menerjemahkan gambar data teks dan numerik menjadi sebuah file pegolahan kata. Tingkat akurasi terjemahan sistem peranti lunak ini tergantung pada beberapa faktor, namun biasanya berada di kisaran antara 80 hingga 95 persen. Perusahaan harus memutuskan apakah beban untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen akan melebihi manfaatnya. Mencapai tingkat akurasi 100 persen akan melibatkan penggunaan pegawai untuk membaca dan meverifikasi hasil terjemahan yang dibuat oleh peranti lunak.
Peranan gambar telah meluas dengan munculnya situs-situs web. Situs web yang efektif akan sangat visual, foto logo perusahaan, produk, karyawan, dan gambar-gambar lain akan dapat membantu pengguna menavigasi situs web tersebut. Manajemen gambar akan meningkat seiring dengan berkembangnya jumlah gambar, gambar-gambar membutuhkan ruang penyimpanan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan data teks dan numerik. Perusahaan mungkin akan membutuhkan format gambar yang konsisten sehingga seluruh aplikasi di dalam perusahaan tersebut dapat memanfaatkan gambar-gambar yang ada.
Seluruh aktivitas manajemen pengetahuan sebuah perusahaan di atas dapat dilaksanakan didalam ruang lingkup suatu rencana strategis yang dirancang secara khusus untuk sumber daya informasi.


G.    PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI
Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para professional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (Information Service-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima dewasa ini adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

v  Perencanaan Strategis Bagi Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidag bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.

v  Rencana Strategis Untuk Area-Area Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perecanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.

v  Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic Planning for Information Resources-SPIR)
Adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang. 

v  Contoh Rencana Strategis Sumber Daya Informasi
Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :
a)      Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.
b)      Sasaran Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut ini :
1)      Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.
2)      Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
3)      Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan kami.
4)      Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.
5)      Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.
c)      Lingkup Layanan Teknologi Informasi
Layanan teknologi informasi terdiri atas :
1)      Layanan Administratif
-     Tinjauan anggaran dan fiskal.
-     Sumber daya manusia.
-     Pelaporan manajemen.
-     Hubungan pemegang saham.
2)      Layanan Teknis
-     Perencanaan strategis dan implementasi.
-     Perencanaan kapasitas.
-     Rancangan jaringan, pemeliharaan, penanganan masalah, dan administrasi.
-     Instalasi server.
-     Perencanaan kontinjensi dan backup.
d)     Layanan Teknologi
-     Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen.
-     Pendidikan dan pelatihan pengguna.
-     Layanan manajemen basis data.
-     Layanan manajemen dokumen.
-     Pengembangan dan dukungan sistem.
-     Akses World Wide Web.
-     Grafik komputer.
-     Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras.
-     Antivirus dan layanan firewall.
-     Administrasi dan pemeliharaan sistem.
-     Audit sistem.
e)      Rencana Kerja Teknologi Informasi
Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal berikut ini :
-     Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.
-     Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan.
-     Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan.
Semua proyek akan dikelola dengan menggunakan bagan Gantt dan diagram jaringan. Semua proyek dengan pengecualian untuk sistem RFP berbasis pengetahuan akan diselesaikan dengan menggunakan sumber daya internal TI. Sistem RFP akan dirancang dan diimplementasikana oleh konsultan. Proyek dan perkiraan bulan, orang akan meliputi hal-hal sebagai berikut. Orang pertama yang dicantumkan adalah manajer proyek. Tambahan orang adalah personel pendukung.
Proyek
Manajer Proyek
Perkiraan Bulan-Orang
1.      Meningkatkan dari Windows 95 menjadi Windows XP
Carolyn Wright
0,2
2.      Mengganti sistem e-mail GroupWise
dengan integrasi antara Digital Dashboard Microsoft dan sistem manajemen hubungan korporat
Danny Cho
Carolyn Wright
3,0
3.      Mengimplementasikan Outlook Telephony Interface, yang memungkinkan penarikan e-mail dari semua jenis telepon Touch Tone dengan menghubungi satu nomor bebas pulsa
Danny Cho
Carolyn Wright
2,5
4.      Melakukan komparasi benchmark Java antara layanan Oracle9i Application Server, IBM WebSphere, dan BEA WebLogic.
Danny Cho
Carolyn Wright
2,0
5.      Menjalankan intranet berbasis departemen untuk layanan perpustakaan dan informasi serta layanan sumber daya manusia berbasis Web
Robin Bridsong
Carolyn Wright
4,0
6.      Mengimplementasikan sistem informasi sumber daya manusia berbasis Web
Robin Birdsong
Carolyn Wright
18,0
7.      Mengimplementasikan sistem berbasis pengetahuan untuk mengetahui kebutuhan personel, fasilitas produksi, dan bahan baku sebagai respons atas RFP
Paul Sanchez
KBS Consultants
96,0



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan    :
Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manager untuk menelesaikan baik peran baru maupun peran tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan dan level industry merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer.
Teknologi pada zaman sekarang ini dapat mendorong kearah efisiensi dan perubahan utama organisasidan mengurangi biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan informasi yang dapat meningkatkankekayaan serta mempertahankan hidup organisasi.

Saran  :
            Semoga isi dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat mempelajari dan melakukannya dalam kehidupan sehari- hari agar kita dapat membuat, mengelola atau bahkan menerapkan sistem informasi yang semakin berkembang di masa sekarang ini.






DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Jr., Raymond., Schell, George P.2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. Salemba Empat :  Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar